Politikus PDIP Sindir Ibas Yudhoyono soal SBY Bawa Ekonomi Indonesia Meroket
Pernyataan Ketua Fraksi Demokrat di DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas Yudhoyono bahwa SBY membawa ekonomi Indonesia meroket ditanggapi politikus PDIP.
Adalah Ketua DPP PDIP Nusyirwan Soejono yang menimpali pernyataan Ibas Yudhoyono itu.
Kata Nusyirwan, memperbandingkan keberhasilan kepemimpinan suatu pemerintahan, tentunya harus dengan kondisi dan situasi yang sama, dan berdasarkan data .
"Maka apabila melihat kondisi saat ini, tentu tidak bisa dijadikan acuan ukuran keberhasilan terutama pada masa pandemi (COVID-19) yang dialami seluruh negara di dunia," ungkap Nusyirwan dalam keterangannya, Minggu (9/8).
Nusyirwan membeberkan, apabila mengambil ukuran yang sama pada kondisi yang normal, terdapat beberapa indikator yang dapat menjadi ukuran keberhasilan.
Pada akhir pergantian kepemimpinan tahun 2014, dengan akhir dari periode pertama kepemimpinan Pak Jokowi tahun 2019 sebagai berikut:
- IPM (Index Pembangunan Manusia): terdapat kenaikan dari 68.9 (2014) menjadi 71.92 (2019).
- PDB Per Kapita naik dari 41,8 juta pada tahun 2014 menjadi 59,1 Juta pada tahun 2019. Dinilai secara umum terjadi peningkatan kesejahteraan yang signifikan.
- Angka kemiskinan berkurang 3 juta jiwa. Tahun 2014 27.73 juta jiwa sementara tahun 2019 24.7 juta jiwa.
- Ranking Infrastruktur: 56 (2014) naik menjadi 53 (2019)
- Logistics Performance Index LPI. Terjadi kenaikan dari 3.08 menjadi 3.67. Terdapat kenaikan performance index logistik.
- DSR (Debt Service Ratio) 46.16% (2014), turun jauh menjadi 27.9% (2019).
- Index GINI ratio 0.4 (2014) menjadi 0.3 (2019).
- Inflasi 8.36% (2014) turun jauh 2.72% (2019).
"Bahkan pada saat periode 2009-2014, seharusnya Indonesia mendapatkan keuntungan dengan membaiknya harga komoditi yang dapat membantu mempercepat dan mengangkat pembangunan nasional, tetapi hal tersebut tidak terjadi," tutup dia.
